Setelah beberapa waktu lalu menjelajah pantai-pantai selatan di Kabupaten Kebumen, sekarang giliran saya dan bapak menyusuri deretan pantai di kabupaten tetangga lainnya, yakni di Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten Bantul.

Sebenarnya jalur utama menuju lokasi pantai-pantai itu sudah sering kami lewati, hanya saja saya memang belum melihat satu persatu pantai-pantainya. Beberapa sudah, seperti Pantai Depok dan Pantai Samas. Akhirnya keinginan saya untuk melihat deretan pantai selatan di Kulon Progo dan Bantul tercapai sudah.

Dari arah barat ke timur (sesuai perjalanan dari rumah ke arah timur), deret pantai yang kami kunjungi adalah: Pantai Congot, Glagah Indah, Bugel, Trisik, Pandan Simo, Baru, Kwaru, Goa cemara, dan Pantai Pandan sari. Di sebelah timurnya lagi Pantai Samas dan Pantai Depok. Namun dua pantai terakhir itu tak kami datangi.

Dari sembilan pantai yang kami lihat hanya area di sekitar pantai yang berbeda. Kalau lautnya sih sama, lha wong jejeran gitu hehehe.. Khas laut selatan di wilayah Purworejo sampai Bantul. Pasir hitam dengan tumpukan sampah dimana-mana (alias kurang bersih), ombak besar (kalau yang ini khas laut pantai selatan), air laut keruh, plus panasss wkwkw..

Seperti yang saya bilang tadi, yang membedakan adalah area di sekitar pantai termasuk fasilitas penunjangnya. Di Pantai Bugel contohnya. Nih pantai sepi banget lantaran kurang ternama jadi sudah pasti gak ada ‘apa-apanya’. Memasuki Pantai Trisik, di sebelah timur pantai Bugel, sudah mulai ada kehidupan. Ada warung-warung makan, bahkan di dekat pantai berdiri rumah-rumah penduduk. Katanya di pantai ini sering dijadikan start untuk melepas tukik alias anak penyu kembali ke habitat mereka..

Dari sembilan deret pantai yang kami kunjungi, the most favourite beach is Kwaru Beach 🙂 Ukurannya, wisatawan yang datang kesini buanyak banget. Kami sempat kaget saat melihat massa berjubel di pantai hehe.. Masih katanya, hari Minggu katanya lebih ramai lagi pengunjungnya.

Tapi ndak salah Kwaru yang masuk wilayah kabupaten Bantul ini menjadi pantai tujuan wisatawan. Soalnya selain laut sebagai tujuan utama, di objek wisata ini terdapat banyak warung-warung makan (khususnya dengan menu seafood) serta tersedia juga berbagai fasilitas hiburan lainnya.

Ada wahana tempat bermain anak-anak seperti kolam renang. Untuk anak muda tersedia penyewaan motor tril (saya gak tau istilah kerennya apa xixixi). Sementara bagi yang sudah sepuh bisa menggelar tikar di bawah pohon cemara yang banyak tumbuh di sekitar pantai, dijamin teduh. Sambil menikmati bekal yang dibawa dari rumah bakalan tambah yahud pastinya 🙂

Saya sendiri lebih menyukai Pantai Goa Cemara. Jangan salah, meski namanya berbau ‘goa’ tak berarti ada goa di pantai ini. Yang dimaksud goa disini ternyata sebelum kita sampai di laut, kita akan melewati semacam ‘hutan kecil’ penuh pohon cemara. Entah sudah berumur berapa tahun tuh pohon cemara bisa segede-gede gitu. Saat memasuki lebatnya pohon-pohon cemara itu, sensasinya memang terasa mirip masuk hutan. Teduh dan redup gitu. Sayangnya hutan kecil ini benar-benar kecil. Tak sampai lima menit berjalan kita sudah bertemu laut selatan.

Di sebelah timur Pantai Goa Cemara kita bisa melihat sebuah Mercusuar. Lokasinya persis di dekat Pantai Pandan Sari. Namun sayangnya Mercusuar ini hanya bisa kita lihat dari luar saja.

Oya, di sepanjang perjalanan menuju lokasi pantai-pantai diatas (dari rute yang kami ambil), kita bisa melihat sejumlah perkebunan buah naga. Tanaman sayuran seperti cabe, terong juga banyak ditanam disana. Tak lupa juga ada perkebunan buah melon. (haiyah gak penting banget sih infonya ini hahaha)

Nah kalau yang ini bisa dibilang penting. Bagi yang mau mengunjungi pantai-pantainya, akses jalan menuju kesana sangat gampang. Jalan-jalannya juga dalam kondisi bagus. Apalagi dari ruteku, mulusss sepanjang jalan..

NB: Tulisan part 1 nya malah belum saya buat wkwkw.. Sayangnya karena ketidaktersediaan kamera, saya tak bisa memotret view pantai untuk ditampilkan disini huhuhuu…