Daftar Rekomendasi Age Gap Manga Completed / Tamat: Part 1

Oke, berlanjut ke artikel manga berikutnya. Kali ini saya menulis rekomendasi age gap manga apa saja, yang menurut saya wajib dibaca, terutama buat mereka yang baru-baru ini menggemari manga.

Seluruh manga di bawah ini statusnya sudah tamat atau completed jadi bisa langsung dituntaskan, tak perlu geregetan menanti chapter berikutnya atau dibuat penasaran gara-gara cliffhanger.

Saya sengaja memilih topik age gap karena tema satu ini banyak banget diangkat oleh para mangaka. Dan, banyak pula penggemar tema age gap, seperti saya. Saya termasuk yang enjoy menikmati manga age gap, mau berapa tahun selisihnya antara FL dan ML, dengan catatan jalinan ceritanya masih ‘masuk’ ya. 

Tak bisa dimungkiri, banyak pula manga age gap yang ceritanya bikin bergidik alias ngeri dan akhirnya saya nggak ‘tega’ bacanya hehe. 

Tapi, jangan khawatir, rekomendasi manga age gap dari saya ini aman banget. Masih dengan genre shoujo dan josei, rata-rata mengangkat cerita romantis dan komedi romantis yang oke, baik dari segi cerita maupun art-nya.

Saya pribadi menetapkan kriteria age gap di sini, minimal enam tahun ke atas. Kalau jarak usianya pasangannya masih lima tahun atau bahkan kurang dari itu, belum pas dibilang ada age gap kali ya…

Ada banyak banget manga age gap yang menarik, tapi saya bikin part 1-nya dulu. Lanjutannya menyusul ya, soalnya saya masih nunggu beberapa yang ongoing, tamat dulu. Kurang dikit lagi.

Jadi, inilah rekomendasi age gap manga completed alias tamat, yang bisa kamu baca, sambil nunggu postingan selanjutnya.

1. Taiyou no le (House of the Sun)

Kamu bisa membaca cerita dan review-nya di sini, yap klik di sini.

2. Takane To Hana (Takane and Hana)

Kamu bisa mendapatkan cerita dan ulasan singkatnya di sini, klik di sini ya.

3. Tsubaki Chou Lonely Planet

Chapter: 77.1

Tahun rilis: 2015

Tahun tamat: 2019

Author: Yamamori Mika

Satu di antara manga age gap yang jadi favorit pembaca, sudah pasti Tsubaki Chou Lonely Planet. 

Dari segi cerita, manga karya Yamamori Mika ini sebenarnya sangat klise alias biasa. Gadis SMA yang menjadi housekeeper untuk membantu keluarganya melunasi utang. Tema cerita semacam ini sudah jamak di manga shoujo. Bedanya, sensei Yamamori Mika piawai mengeksekusi topik sejuta umat itu dengan karakter pemerannya yang menarik dan jalinan ceritanya yang romantis. 

Diceritakan, Fumi Oono (16 tahun) terpaksa berpisah dengan sang ayah yang dililit utang. Ayahnya harus bekerja sebagai nelayan sedangkan Fumi Oono menjadi housekeeper di rumah penulis novel sejarah yang 12 tahun lebih tuan darinya.

Yap, age gap dalam manga ini: 12 tahun.

Sang penulis, Akatsuki Kibikino, punya karakter dingin akibat masa kecilnya. Dia merasa sebagai anak tidak diinginkan lantaran ditelantarkan orang tua kandungnya saat masih balita dan kemudian diadopsi pasangan suami istri sepuh. 

Akatsuki Kibikino yang pandai dan berwajah tampan tumbuh tanpa memercayai kekuatan cinta. Meski banyak disukai gadis-gadis sejak masa sekolah dan kuliah, dia cuek, kaku, dan canggung. Pun ketika berpacaran, tak ada yang bisa bertahan lama lantaran sifatnya yang susah dipahami orang lain.

Seperti yang sudah bisa ditebak, Fumi Oono jadi sosok yang meruntuhkan semua tembok dingin, apatis terhadap cinta, dan trauma masa lalu Akatsuki Kibikino. Meski 12 tahun lebih muda Fumi bisa memahami karakter Akatsuki sembari dia berproses menjadi wanita dewasa.

Tentu, semua membutuhkan proses. Awalnya, Akatsuki memperlakukan Fumi layaknya anak kecil, ya karena selisih umur di antara mereka yang jauh. Namun, pelan-pelan Akatsuki bisa melihat ketulusan Fumi. Ia lantas membuka pintu hatinya untuk menerima dan merasakan cinta dari orang-orang di sekitarnya.

Keduanya jauh bangun membuat hubungan yang dibina stabil, termasuk mengatasi hadirnya orang-orang ketiga yang berusaha masuk ke hubungan mereka. Kadang saya merasa emosi karena karakter Akatsuki, yang kayak enggak peka. Di sinilah ada character development dari dua tokoh utama manga yang rilis pada 2015 ini.

Yang bikin suka: Ceritanya bagus, agak sedikit ada dramanya, ada bagian yang bikin haru (bagian Akatsuki dengan orang tua angkatnya dan Fumi Oono dengan ayahnya), endingnya juga bagus banget. Sangat menyentuh.

4. Sesame Salt and Pudding

Chapter: 22

Tahun rilis: 2018

Tahun tamat: 2020

Author: Suzuki Yufuko

Singkat, padat, dan bagus banget. Ini review saya buat Sesame Salt and Pudding atau dalam versi Jepang-nya berjudu; Gomashio to Pudding.

Selisih usia di antara FL dan ML dalam manga karya Suzuki Yufoko ini tak main-main: 20 tahun! Yap, cukup gede. Tapi, realisasi ceritanya, sangat menarik. Kita hampir dibuat tidak merasakan ada masalah besar age gap di antara sang FL, Haruhi Fukunaga (22) dengan ML, Nagato Sunohara (42), karena keduanya kompak banget. Yang ada, saya justru dibuat kesengsem dengan sang ossan (istilah untuk menggambarkan pria paruh baya) haha…

Cerita diawali dengan Haruni terbangun di pagi hari mendapati fakta dirinya sudah menikah dengan Nagato ossan, pria yang hanya berselisih dua tahun lebih muda dari ayahnya. Siapa dia? 

Jadi, malam sebelumnya, Haruni yang stres diminta ayahnya pulang kampung untuk meneruskan usahanya, minum-minum di sebuah bar. Haruni, yang sedang merintis kariernya di Tokyo berusaha mencari akal untuk menolak perintah ayahnya itu. Saat mabuk di bar, dia tanpa sadar mengajak salah seorang pengunjung di bar itu (Nagato) untuk menikahinya. Dia pikir kalau sudah menikah, ayahnya akan membiarkannya tetap bekerja dan berkarier di Tokyo. 

Lantaran sudah menikah resmi, surat nikah sudah dimasukkan ke semacam Capil-nya Jepang, alhasil untuk berpisah, mereka harus bercerai secara resmi.

Alih-alih cerai, Haruni tertarik beneran pada Nagato dan keduanya lantas hidup bersama, saling mengenal lebih dalam satu sama lain. Nagato, yang berprofesi sebagai seniman kaligrafi, merupakan pribadi matang yang sangat menarik dan sulit bagi Haruni untuk tidak jatuh cinta padanya. Nagato rupanya juga menyukai kebersamaannya dengan Haruni.

Hubungan keduanya sempat tak mendapat restu dari ayah Harumi, yang menjodohkan Harumi dengan teman masa kecil sekaligus tetangganya. Muncul sedikit drama, tapi enggak sampai yang berlarut-larut. 

Yang bikin suka: Ceritanya tidak bertele-tele, simpel tapi bagus, mengalir dengan natural dan mampu membuat penasaran. Romantis dan ada bagian yang memancing emosi. Nagato kalem, pria paruh baya dengan daya tarik tinggi. Karakter Haruni juga lumayan, saya suka dia digambarkan sebagai sosok yang mandiri dengan profesi sebagai operator mesin berat. Dan endingnya, super! 

5. Koi wa Tsuzuku yo Dokomademo (An Incurable Case of Love)

Chapter: 35.5

Tahun rilis: 2016

Tahun tamat: 2019

Author: Enjouji Maki

Bagus banget. Ini kesan saya setelah membaca manga ini beberapa kali. Pas pertama kali baca, saya sudah terkesan dengan manga dengan setting dunia medis ini. Jangan dibayangkan yang berat-berat karena Koi wa Tsuzuku yo Dokomademo manga bergenre josei romantis komedi.

Ceritanya simpel, tapi menarik. Tokoh utama manga yang dalam bahasa Inggris berjudul An Incurable Case of Love ini adalah Nanase Sakura dan Kairi Tendo.

Jadi, saat Nanase masih SMA (17 tahun), dia menolong seseorang yang pingsan di jalan, dan datanglah Tendo membantu. Saat itu Tendo berstatus sebagai dokter residen. Pertemuan itu membekas di hati Nanase, yang jatuh cinta pada pandangan pertama pada Tendo. Sampai-sampai, Nanase bertekad menjadi perawat untuk bisa mengejar pangerannya itu. 

Lima tahun sejak pertemuan itu, Nanase berhasil jadi perawat dan bekerja di rumah sakit yang sama dengan Tendo. Singkat cerita, Nanase jadi perawat di unit di mana Tendo bekerja, dan Tendo jadi mentornya.

Ternyata, Tendo tak seperti yang selama ini dibayangkan Nanase. Tendo super keras padanya, nggak ada ramah-ramahnya sama sekali, dan Nanase bak berada di neraka hehe. 

Tapi, yah, lama-kelamaan Tendo luluh dan membalas perasaan tulus Nanase, yang sudah setia mengejarnya sekian tahun lamanya. 

Manga ini sudah diangkat ke versi dorama dengan judul sama, dimainkan Takeru Satoh sebagai Tendo dan Mone Kamishiraishi (Nanase Sakura), rilis media Januari 2020.

Yang bikin suka: Lucu, mengikut interaksi Nanase dan Tendo. Nanase menjuluki Tendo sebagai Dark Lord, dan Nanase mendapat julukan Valiant One dari para perawat senior di rumah sakit karena semangat pantang menyerahnya dalam mendapatkan hati Dark Lord 🙂

Romantis, sepanjang cerita kita bakal terbuai dengan romansa Nanase dan Tendo. Nggak ada orang ketiga yang bikin naik pitam. Age gap di antara keduanya, 9 tahun, juga enggak berasa. Justru Tendo keliatan sayang banget sama Nanase, dan Nanase juga dewasa banget dengan mendukung Tendo untuk mengejar karier dokternya. 

Terus, saya juga suka art manga ini. Bagus banget. Jaminan sih ya kalau author-nya Enjouji Maki, yang juga pengarang Hapi Mari (hayo siapa yang belum baca manga top satu itu?) 

Leave a comment