Apa jadinya jika sekumpulan orang yang baru saja putus cinta saling bergabung dan membentuk satu perkumpulan? Seru pastinya karena adanya sesi curhat mengharubiru diantara mereka. Itulah yang terjadi di exes anonymous alias klub patah hati. Klub ini dibentuk oleh Rebecca atas saran sahabat cowoknya, Davey. Alasannya, Davey melihat Rebecca sudah kelewatan lantaran belum bisa menerima kenyataan berpisah dengan kekasihnya, Patrick. Padahal Rebecca dan Patrick sudah berpisah lima bulan lalu.
Rebecca menurut Davey, seperti terobsesi bahkan bisa dibilang kecanduan Patrick. Rebecca sering melihat pria lain sebagai Patrick, memajang foto-foto Patrick di seluruh penjuru rumah, tidak menghapus pesan Patrick di telepon yang sudah berbulan-bulan lamanya. Bahkan di kamar Rebecca terdapat semacam altar penyembahan untuk Patrick. Davey tak bisa menerima kegilaan Rebecca tersebut. Sebagai sahabat baik, ia ingin membantu Rebecca melupakan Patrick.
Mulanya Rebecca tidak mengakui dirinya kecanduan Patrick. Padahal sosok Patrick dan kenangan di antara mereka berdua yang telah bersama hampir tiga tahun lamanya senantiasa menghantuinya. Pada saat hampir bersamaan, Finn, bos Rebecca di kantor juga mengalami nasib serupa. Didepak sang kekasih yang justru lari ke pelukan kakaknya. Daisy, sahabat wanita Rebecca, juga menyusul masuk barisan patah hati setelah dipermainkan pacar seharinya (?).
Alhasil, Davey semakin gencar memprovokatori Rebecca untuk segera membentuk klub patah hati. Rebecca luluh juga. Davey memasang iklan di surat kabar untuk mencari anggota lain yang bersedia bergabung. Melalui seleksi, dipilihlah empat orang menjadi peserta exes anonymous. Mereka adalah Charlotte, Ben, Jennifer, dan Jim.
Pada awal klub ini dibentuk, kesan tak nyaman masih terasa. Maklum, mereka asing satu dengan yang lain kecuali Rebecca, Finn, dan Daisy. Apalagi saat harus menceritakan kisah pahit asmara mereka, suasananya jadi serba salah. Tapi lambat laun anggota klub itu mulai terbuka. Dan terkuaklah cerita-cerita menyedihkan di antara mereka. Di klub ini seluruh anggota saling menguatkan dan memberikan pandangan, tetapi bukan pandangan menghakimi atau mengkritik perihal masalah yang dialami anggota lainnya.
Rebecca sebagai tokoh sentral dalam chicklit ini digambarkan benar-benar terobsesi dengan mantan pacarnya. Sampai akhirnya tanpa disadari ia mulai tertarik pada pria lain. Sayangnya, pria itu terkesan mempermainkannya setelah keduanya saling menyatakan ketertarikan satu sama lain.
Ending cerita ini agak di luar dugaan saya. Bagus juga lantaran saya perlu kerja keras menyelesaikan membaca ChickLit ini. Saya sebenarnya tak terlalu tertarik dengan ceritanya. Tapi waktu saya dan seorang teman memilah-milah buku di Yusuf Agency dan teman menemukan chickLit ini, saya putuskan untuk membelinya. Lha harganya cuma 15 ribu gitu he he he.
Judul Indonesia: Klub Patah Hati
Pengarang: Lauren Henderson
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Halaman: 508 lembar
Cetakan pertama, Oktober 2008