Ramalan Batu Sakti Belitung Timur Membayangi Duel Juve Vs Madrid

Entah apa salah Juventus hingga harus ketemu Real Madrid lagi di Liga Champions 2017-2018. Entah apa dosa Madrid harus bentrok lagi dengan Juve di Liga Champions musim ini.

Buat saya, pertemuan Juve versus Madrid di turnamen elite bikinan UEFA ibarat benci tapi rindu. Benci karena sama-sama mengganggap lawan berat satu sama lain, rindu karena ya, akhirnya ketemu-ketemu juga… Nasib.

Selama ini di seluruh ajang bikinan UEFA, Juve dan Madrid sudah bertemu sebanyak 19 kali. Terbilang cukup sering. Rekornya: Juventus menang delapan kali, Madrid menang sembilan kali, dua laga berakhir imbang. Soal rekor gol, dua tim itu sama-sama mengoleksi 22 gol ke gawang lawan.

Pertemuan terdekat, tentu saja Selasa (3/4/2018) atau Rabu (4/4/2018) dini hari WIB. Kali ini di perempat final Liga Champions seperti yang saya sebut di atas. Padahal, di Liga Champions tahun lalu, Juve dan Madrid juga ketemu, tapi di partai final. Hasilnya, sungguh menyakitkan. Tak usah dibahas. Cukup sampai di sini, yang berat-berat biar Dilan saja yang menjalaninya.

Cuma, saya jadi teringat satu hal. Pada final Liga Champions tahun lalu, saya dibayangi ramalan batu sakti dari Belitung. Jadi ceritanya, waktu itu saya dan anggota Geng Ruwet lain liburan tipis-tipis ke Belitung. Cuma pindah ngobrol saja sebenarnya. Hanya, di sela-sela ngobrol, kami sempat menyambangi beberapa pulau di sana alias island hopping. Itu jadwal hari pertama.

Hari kedua, kami menjalani city tour di Kecamatan Manggar yang sekaligus jadi ibu kota Kabupaten Belitung Timur. Suatu saat kami sampai di Kantor Dinas Pariwisata Belitung Timur. Kami menyambangi kantor itu, ternyata ada mbak yang sedang bertugas dan menemani kami berkeliling. Nah, pada kesempatan itulah kami berjumpa batu sakti itu.

Batu ajaib itu dibawa satu di antara pegawai yang kebetulan sedang berada di sana. Si Mbak menantang kami untuk membuktikan kesaktian batu itu karena batu itu diyakini bisa meramal tentang apapun. Jodoh? dipastikan bisa. Rezeki? Karier di kantor? Bisa.

Bapak pemilik batu sudah pasang kuda-kuda mendampingi siapa pun dari kami yang ingin diramal. Ada beberapa teman yang mengajukan diri. Saya lebih antusias jadi penonton. Jadi cara kerjanya, mereka yang ingin diramal diminta menaiki batu itu sambil memikirkan jawaban (yang pasti dan tegas).

Misalnya begini. Si A lagi dekat sama B dan C. Dia ingin si batu meramal apakah B atau C yang akan jadi pacarnya atau apalah. Sambil menaiki batu itu, si A harus memikirkan jawabannya. Kalau sama si B, batu mengarah ke kanan, kalau sama si C, batu mengarah ke kiri. Nanti dengan kekuatan ajaib yang dimiliki si batu, akan mengarahkan ke jawaban ramal.

Saat menaiki batu, kita dibantu alias dipegangi bapak empunya batu karena batunya tak besar. Tapi, hanya sekadar dipegangi karena nantinya (berdasarkan testimoni pelaku), batu memang benar “membawa” kita ke arah yang jadi jawaban pertanyaan kita.

Nah, setelah edisi ramalan serius, saatnya sesi ramalan nggak jelas. Saya lupa siapa yang memulai, tapi prediksi siapa pemenang final Liga Champions 2016-2017 Juventus vs Madrid tiba-tiba mengemuka. Kalau menang Juve, batu bergerak ke kiri, kalau Madrid menang, batu bergerak ke kanan.

Satu teman saya, Dian, menaiki batu itu. Hasilnya, setelah 3x percobaan, batu selalu bergerak ke kanan alias Madrid yang menang. Saya menyikapi hasil ramalan itu dengan santai . Ya karena saya percaya tak percaya dengan yang namanya ramalan. Kalau sesuai yang saya inginkan, saya percaya, kalau tak seperti yang saya harapkan, saya tak percaya hahaha….

Setelah sesi ramal-meramal, kami melanjutkan acara jalan-jalan dengan mendatangi beberapa lokasi lain di Manggar termasuk ke Stadion Utama Belitung Timur, ngopi, makan pisang goreng, dan tentu saja, ngobrol-ngobrol lagi…

Hingga dini hari pun tiba. Saat itu, 4 Juni 2017. Kami sempat bingung mencari tempat nonbar karena hotel tempat kami menginap tak menyediakan tayangan laga final. Tapi, tetangga samping hotel, semacam resto memasang layar buat nonbar. Hanya, sudah penuh sesak dijejali penonton hingga meluber ke pinggir jalan raya.

Tak kurang akal, kami lantas menyeberang jalan karena ada Warung Lamongan yang dihiasi televisi. Siarannya tentu saja sama, Juve vs Madrid. Warung Lamongan yang jualan soto, pecel ayam dll. itu jadi penyelamat kami. Dengan modal beli soto ayam dan pecel ayam plus teh panas, kami “ngemper” nonton final Liga Champions.

Saya bersorak saat Mario Mandzukic mencetak gol penyeimbang skor 1-1 buat Juve di menit ke-27, membalas gol Ronaldo menit ke-20. “Yes! Ramalan mulai menunjukkan tanda-tanda salah,” batin saya dalam hati.

Namun, seperti diketahui, setelah turun minum, permainan Juventus membuat hati saya kocar-kacir. Kacau balau. Terkoyak-koyak. Mirip permainan Chiellini dkk. saat itu. Mana dalam kondisi tertekan, teman-teman geng ruwet cerewetnya minta ampun. Ya apalagi kalau bukan mengintimidasi saya hahaha..

Saat Madrid sudah unggul 3-1 menit ke-61, saya sudah tak nyaman duduk di antara piring dan mangkok kotor, kerupuk, sambel, kecap… Eh maksudnya di Warung Lamongan itu. Rasanya pingin nangis. Saya sudah tak mikir reaksi pembeli lain di warung itu. Masa bodoh. Ini Juve yang mainnya kayak…. Saya lantas beranjak keluar, eh Buffon cs. malah kebobolan lagi. Hidup memang absurd. Seabsurd ramalan batu sakti di Kantor Dinas Pariwisata Belitung Timur yang bilang Juve akan kalah…

Akhirnya ramalan batu ajaib itu terbukti benar. Hampir setahun berselang, ramalan itu masih membayangi saya. Kini di saat Juve bakal ketemu Madrid lagi, rasanya saya ingin menaiki batu itu dan minta sang batu memberi jawaban. Bisakah Juventus ke final dan jadi JUARA Liga Champions tahun ini?

Kata “juara” sengaja saya tulis dalam huruf besar seluruhnya karena kalau Juve sekadar ke final, lumayan sering. Tapi, ya itu, lebih sering kalah… (Lima kali beruntun gagal di final Liga Champions musim 1997, 1998, 2003, 2015, dan 2017)

Buat yang percaya, batu itu memang diyakini bisa meramal. Kedigdayaan sang batu sudah terkenal bahkan klaim si pemilik, batu itu pernah ditawar sampai mencapai miliaran rupiah. Namun, ia memilih tak melepas dan merawat batu itu.

Jadi, kalau ada yang pas di Belitung Timur dan tertarik mencoba sesi ramal di atas batu sakti, bisa ke kantor Dinas Pariwisata, siapa tahu bapak empunya batu sedang berada di sana. Jangan minta tahu siapa pemenang Juve vs Madrid dini hari nanti ya. Berat. Cukup saya saja yang menanggungnya sebagai fans Si Nyonya Tua… *Kasian Dilan sudah terlalu berat mikir yang berat-berat.

 

Leave a Reply

Please log in using one of these methods to post your comment:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s