Bakso ‘Muncul’

motretnya kurang sip nih, jadinya kurang meyakinkan. tapi jangan terkecoh ma fotonya ya 🙂

Aaah akhirnya saya membuat tulisan mengenai makanan juga. Makanan yang terasa enak di lidah, terasa nyam-nyam hingga membuat saya mendatangi tempat itu berulang kali, jadi langganan begitu maksudnya 🙂  So, enak menurut saya belum tentu enak menurut yang lain. Tapi, gak ada salahnya kan ikut membuktikan kebenaran tulisan saya? Silakan saja mengunjungi lokasi-lokasi yang menyajikan makanan nikmat berikut..

Bakso Muncul mendapat kehormatan pertama untuk saya ulas. Alasannya: bakso sudah menjadi makanan pokok saya selain nasi. Dan sejak saya mengenal yang namanya bakso, (kata ibuk sejak dalam perutnya), Bakso Muncul inilah yang menjadi penyuplai terbesar dalam tubuh saya (haiyah). Artinya, entah sejak umur berapa saya sudah jadi pelanggan bakso yang terletak di Jalan Mayjen Katamso itu. Saya lupa pastinya, tapi mungkin sejak saya duduk di bangku Sekolah Dasar? Pokoknya tau-tau bakso ini sudah menjadi bagian hidup. Secara khusus, bakso ini memang punya nilai historis buat saya..

Dari duluuuuu sampai sekarang jualannya ya di tempat itu, ndak pindah-pindah, ataupun buka cabang ditempat lain. Penataan ruangannya saja sama terus.. Kalau pun ada yang berbeda, sepertinya yang jual. Penjualnya mungkin sudah sering berpindahtangan, tapi jangan kuatir, rasa khas Bakso Munculnya tetap terasa.

Apa yang bikin enak? he he entahlah. Mungkin karena sejak kecil saya telah terbiasa makan bakso ini, jadinya menganggap Bakso Muncul luar biasa mengingat saat itu penjual bakso enak khususnya di Purworejo masih terbatas, tak seperti sekarang.

Yang jelas, bakso ini enak dinikmati saat menjelang siang hingga sore. Jangan udah malam ya. Kalau masih siang, sajiannya masih komplit. Ada mie kuningnya, thethelan sapi, juga bakso dengan telur puyuh di dalamnya. Terasa masih segar baksonya. Kalau sudah kemalaman, biasanya tinggal menyisakan mie ‘putih’ dan bakso biasa aja. Cita rasanya juga sedikit berkurang.

Satu lagi yang sangat khas dari bakso ini, adalah sambalnya. Saya jamin tak ada di warung bakso lain. Sambal di sini warnanya kuning dan sangat halusss… Cocok banget dicampur dengan kuahnya. Menambah kenikmatan gitu (alamakk saya langsung pingin kabur kesana!!) Saat makan, ditambah kerupuk, kriuk kriuk…  Panas, pedas, enaakk.. “Nambah Mas!” seringnya sih saya bilang gitu sama masnya yang jual he he he…

Harga satu mangkok per Juli 2010 Rp 6000,00
Lokasi tepatnya: dari arah Yogya–> kiri jalan, sekitar 150 M sebelum melewati bundaran patung masuk Kota Purworejo atau samping SMPN 31 Purworejo.

Leave a Reply

Please log in using one of these methods to post your comment:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s