Entah mengapa saya baru sempat me-review travel realiity show satu ini. Travel show ala-ala alias bukan bergaya dokumenter atau sejenisnya. Travel show yang dibalut variety show, jadi lebih ringan ditonton. Judulnya: Youth Over Flowers (YOF).
Youth Over Flowers (YOF) diproduksi tvN. Ada lima season sejak diproduksi pertama pada 2014, dan yang terakhir pada 2017. Udah lawas? Biarin, yang penting masih relevan.
Season di sini menandakan destinasi yang dikunjungi. Season 1 ke Peru, Laos (S2), Islandia (S3), Afrika (S4), dan Australia (S5). Tim yang berangkat berbeda dalam setiap season-nya. Dalam satu season, ada 5-7 episode.
Saya sudah menonton tiga season, yakni Laos, Islandia, dan Afrika. Tapi, saya jatuh hati dengan tim Islandia, sampai detik ini, sampai akhirnya saya punya niat buka blog yang sudah karatan saking lamanya nggak disentuh ini.
Dari awal, saya sudah naksir pingin nonton. Ada dua hal utama yang menarik saya, yakni anggota tim dan destinasinya.
Dulu, saat YOF Islandia ini tayang, awal Januari 2016, saya sudah bermimpi bisa ke Islandia. Lalu, saat saya melihat komposisi YOF yang jalan ke Islandia, saya makin semangat menontonnya.
Ada Jo Jung-suk yang waktu itu saya kenal setelah nonton The King 2 Hearts, ada Jung-woo yang bikin saya baper di Reply 1994, dan Kang Ha-neul, adik terfavorit saya. Satu lagi, ada si hyung Jung Sang-hoon. Dari keempat personel, Ha-neul berstatus maknae atau paling muda, Jung-suk dan Jung-woo hanya selisih setahun, dan Sang-hoon tertua.
Komposisi itu maut. Sebelum nonton dulu, saya sudah punya feeling edisi Islandia ini bakal “pecah”. Mereka pesohor Korea Selatan yang bisa dibilang lahir dari teater atau seni pementasan. Soal bakat akting, nyanyi, bermusik, sudah nggak usah diragukan.
Satu lagi, mereka agak pabo hahaha… Sebenarnya anggapan itu lahir dari karakter-karakter yang mereka mainkan sih. Saya nggak tahu karakter asli mereka seperti apa, lha nggak kenal.. Ternyata, pabo mereka emang melekat dari sononya hahaha.
Itu bukan saya yang bilang, tapi PD-nim alias produser atau sutradara YOF Iceland ini sendiri, Na Young-seok. Mereka juga mengakui. Jung-suk bilang, “kami ini stone, 4 Stones”.
Pada episode pertama, baru Jung-suk, Jung-woo, dan Sang-hoon yang gabung, Ha-neul menyusul hyung-hyung-nya di edisi kedua, setelah ia diculik sehabis acara Blue Dragon Film Award 2015. Dia terbang ke Islandia pakai setelan jas rapi, sepatu pantofel, dan dua plastik kresek isi barang-barang yang dibutuhkan selama perjalanan 25 jam dari Seoul ke Korea Selatan!
Dari sini aja saya sudah pingin ngakak. Belum lagi kelakukan tiga hyung Ha-neul yang sejak awal, kacau balau. Gara-garanya, mereka mengakui jarang berlibur apalagi keluar negeri (sampai Islandia), Bahasa Inggris minim, hingga terlalu woles.
Sejak awal mereka diberitahu oleh PD bakal jalan ke Islandia dengan misi berburu aurora, saya sudah jatuh hati dengan acara ini.
PD dalam satu kesempatan bilang, mereka disatukan bukan hanya karena pernah main serial atau film bareng saja melainkan ada benang merah dari keempatnya. Seperti saya bilang sebelumnya, mereka lahir dari panggung pementasan musikal, menjalani masa-masa awal karier yang penuh perjuangan.
Jung-suk dan Sang-hoon bareng, Jung-suk dan Ha-neul bareng, Jung-woo dan Ha-neul bareng, Jung-suk dan Sang-hoon bareng. Jadi, mereka cukup dekat satu sama lain.
Ini yang menjadi dasar season YOF Iceland ini buat saya berbeda dari season yang lain. Mereka sangat menikmati setiap perjalanan di Islandia. Hal sekecil apa pun membuat mereka terpesona. Reaksi kocak kerap mewarnai season Islandia ini yang disebabkan ulah pabo keempat personelnya. Bahkan, sepanjang menonton acara ini, ngakak saya nggak kehitung dan ini bikin hati girang banget, melihat aksi-aksi lucu mereka.
Hal ini berarti satu di antara tujuan Na Young-seok menyatukan mereka, sukses berat. PD kondang di dunia hiburan Korea Selatan ini pernah bilang, kombinasi keempatnya di YOF Iceland akan menghadirkan warna komedi yang kuat, alih-alih travel reality show “biasa”.
Namun, di balik sifat kocak, humble, pabo, keempatnya cukup sensitif. Saat tiba di satu lokasi wisata, mereka mudah terpana, berkaca-kaca, dan tak jarang menangis. Buat saya, melihat mereka seperti itu, bukan akting, tapi lebih luapan jiwa yang tulus.
Itu yang bikin saya related dengan acara ini. Dua tahun setelah YOF Iceland tayang, saya akhirnya bisa mengikuti jejak mereka, tiba di Islandia, tepatnya pada Maret 2018. Dan saat saya menonton lagi YOF Iceland belum lama ini, saya benar-benar terhanyut.
Saya terbawa perasaan, baper, mengingat kembali momen ketika kali pertama tiba di Selfoss, Gulfoss, Diamond Beach, dan masih banyak lagi. Reaksi saya, mirip dengan mereka. Suatu ketika, Jong-suk bilang dalam mobil sewaan saat berkendara menyusuri jalanan Islandia yang sepi; “ini bukan seperti keluar negeri, tapi ke planet lain”. Saya setuju dengannya.
Suatu ketika, Sang-hoon berkata, ‘kita ke sini bukan untuk menunjukkan kita ini “besar”, melainkan untuk menyadari betapa kecilnya kita di hadapan alam”. Saya setuju dengannya.
Dan, tentu momen puncaknya adalah ketika mereka berhasil melihat sang penari, Lady Aurora, dengan indah gemulai memperlihatkan pesona yang tiada tara. Reaksi dan ucapan-ucapan mereka, aah i couldn’t agree more…
Dalam satu kesempatan, Jung-suk mengungkap momen favoritnya dalam perjalanan ke Islandia ini, di luar pertemuan dengan aurora tentu saja.
Saat itu ia duduk di depan mendampingi Ha-neul yang menyetir. Jalanan di “pedesaaan” Islandia yang seolah tak berujung ditambah dengan lanskap dramatik di kanan kiri, membuat Jung-suk terdiam. Ia seperti berkontemplasi.
He got the point. Dia merasa perjalanan ini, menjadi “healing” buatnya. Tiga rekan seperjalanan mereka setuju. Dan saya, lagi-lagi juga setuju. I do love this series.
Pingback: You Are the Best! / The Best Lee Soon-shin | Aning Jati's
Pingback: Ke Islandia Gagal Nonton Aurora, Terus Ngapain di Sana? | Aning Jati's