Mesin Waktu Bernama Hoi An

“Exotic Time Machine of European Influences” Kalimat tersebut ditulis Patricia Schultz, pengarang buku 1000 Places To See Before You Die, untuk menggambarkan Hoi An. Saat kita berjalan menyusuri gang-gang sempit di kawasan Kota Tua, kita akan mengerti maksud Schultz. Hoi An merupakan mesin waktu yang akan membawa kita menelusuri jejak-jejak peninggalan abad ke 16-17. Pada masa itu…

Romantisme Kota Seribu Lentera

Malam hari itu juga, saya sudah dibuat jatuh hati dengan Hoi An. Saya begitu menikmati makan malam di sebuah warung makan yang terletak di tepi sungai. Bukan hanya karena saya lapar, tetapi karena saya begitu tertarik dengan suasana di warung makan yang terbilang sederhana, tapi dihiasi banyak lampion itu. Letak warung makan ini berada di…

Chào mừng đến Việt Nam!

Flight tujuan Da Nang, Vietnam, pada pukul 13.25 membuat kami harus bangun pagi-pagi. Saking kepagiannya, kami kaget karena di luar ternyata masih gelap gulita. Pak No menyarankan kami untuk ngopi dulu sebelum berangkat kembali ke LCCT. Pria yang berasal dari Pacitan itu juga memberi kami petunjuk jalan tercepat menuju halte bus yang akan membawa kami…

Malam Mingguan di Melaka

Setelah check in dan menaruh barang-barang di kamar hostel, kami bergegas memulai acara jalan. Kami diburu waktu karena hari sudah beranjak sore. Waktu kami di Melaka sangat terbatas. Kurang dari 15 jam saja. Bisa dibilang destinasi ke Melaka sebagai sebuah target antara karena tujuan kami sebenarnya adalah ke Vietnam. Bisa dibilang juga kami hanya numpang…

Perjalanan Terjauh Duo Edan

Menjadi sebuah keinginan serta kegembiraan bagi saya bisa mengajak Bapak jalan-jalan. Terutama, setelah Ibu meninggal dunia. Dengan kegemaran yang sama, Bapak dan saya sudah beberapa kali melakukan perjalanan bersama.  Dulu, kedua kakak saya pernah sekali menyebut saya dan Bapak sebagai Duo Edan, karena kenekadan kami, yang tiba-tiba saja bermotor ke sana ke mari. Sebenarnya, kami…

Nostalgia di Museum Prangko Indonesia

“Be like a postage stamp. Stick to one thing until you get there.”     Josh Billings “Apa kabarmu, Prangko?” Sapaan itu pantas kita ucapkan di tengah canggihnya teknologi masa kini. Perlahan-lahan, prangko tenggelam dalam hiruk-pikuk gadget yang menawarkan kemudahan berkomunikasi. Prangko, yang kata teman saya, merupakan pasangan abadi surat, jadi terlupakan. Di era smartphones saat…

Bergidik di Rumah No. 58D

“Silakan lewat sini,” begitu ajakan ramah dari penjaga sekaligus pemandu di Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi Jenderal Ahmad Yani. Dengan bergegas saya menuruti ajakannya dan menuju ke pintu belakang rumah pribadi Ahmad Yani yang sekarang beralih fungsi menjadi museum tersebut. “Mengapa tidak lewat pintu depan?” tanya saya kepada si pemandu. Pria asal Magelang itu menjawab dengan…

Empat Jam Menikmati Tarakan

Saya bangun dengan perasaan agak sedih karena hari ini jadwal kami bertolak kembali ke Tarakan. Waktu 3D2N di Kepulauan Derawan selesai hari ini. Bukannya, tak bersyukur, tapi seandainya bisa ikut trip yang 4D3N pasti bakalan lebih puas. Karena hanya berdurasi 3D2N saya tak kebagian jatah ke Pulau Nabucco, yang katanya juga luar biasa indah. Mau…